Ibrani 4:4-16
4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.
"
4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.
"
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan
mereka.
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!
"
4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian,
pasti Allah tidak akan berkata-kata
kemudian tentang suatu hari lain.
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian
1 , hari ketujuh, bagi umat Allah.
4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya,
sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk
2 ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan
itu juga.
4:12 Sebab firman Allah
3 hidup
dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Yesus sebagai Imam Besar
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung
4 ,
yang telah melintasi semua langit,
yaitu Yesus, Anak Allah,
baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman
kita.
4:15 Sebab Imam Besar
yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita,
Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri
takhta kasih karunia
5 , supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 7:25
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan
dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara
6 mereka.
1 Full Life: MASIH TERSEDIA SUATU HARI PERHENTIAN.
Nas : Ibr 4:9
Perhentian yang dijanjikan Allah tidak hanya untuk di dunia ini,
tetapi juga di sorga (ayat Ibr 4:7-8; bd. Ibr 13:14). Bagi
orang-orang percaya, masih ada perhentian abadi di sorga (Yoh 14:1-3;
bd. Ibr 11:10,16). Memasuki perhentian yang terakhir ini berarti
berhenti bekerja, menderita, dan dianiaya seperti biasa dialami dalam
kehidupan kita di bumi ini (bd. Wahy 14:13), mengambil bagian dalam
perhentian Allah sendiri, dan mengalami sukacita, kesenangan, kasih, dan
persekutuan dengan Allah dan orang-orang kudus lainnya untuk
selama-lamanya. Saat itu akan merupakan hari ketujuh atau hari Sabat yang
tidak akan berakhir (Wahy 21:1-22:21).
2 Full Life: BERUSAHA UNTUK MASUK.
Nas : Ibr 4:11
Mengingat berkat yang mulia dari keadaan abadi itu serta nasib yang
mengerikan dari mereka yang gagal memasukinya, maka orang-orang percaya
harus dengan tekun berusaha untuk masuk rumah sorgawi umat Allah. Hal ini
menuntut agar kita berlari-lari menuju tujuan sorgawi tersebut
(Fili 3:13-14) dan berpegang teguh kepada Firman Allah (ayat
Ibr 4:12) dengan tekun berdoa (ayat Ibr 4:16).
3 Full Life: FIRMAN ALLAH.
Nas : Ibr 4:12
Firman Allah menentukan siapa yang akan memasuki perhentian Allah.
Firman ini merupakan pedang tajam yang menusuk sampai ke dalam hati
sanubari kita untuk mengetahui apakah pikiran dan motivasi kita itu rohani
atau tidak. Pedang ini bermata dua, yang memotong untuk menyelamatkan
kehidupan kita atau yang menghukum kita untuk mengalami kematian kekal (bd.
Yoh 6:63; 12:48). Oleh karena itu, tanggapan kita terhadap Firman Allah
seharusnya lebih mendekatkan kita kepada Yesus sebagai Imam Besar kita
(ayat Ibr 4:14-16;
lihat art. FIRMAN ALLAH).
4 Full Life: KITA SEKARANG MEMPUNYAI IMAM BESAR AGUNG.
Nas : Ibr 4:14
Lihat cat. --> Ibr 8:1
[atau ref. Ibr 8:1]
mengenai pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
5 Full Life: DENGAN PENUH KEBERANIAN MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA.
Nas : Ibr 4:16
Karena Kristus dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (ayat
Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta
sorgawi, karena mengetahui bahwa doa dan permohonan kita diterima dan
diinginkan oleh Bapa di sorga (bd. Ibr 10:19-20). Tempat itu disebut
"takhta kasih karunia" karena dari takhta itu mengalir kasih, pertolongan,
kemurahan, pengampunan, kuasa rohani, pencurahan Roh Kudus, karunia-karunia
rohani, buah roh, dan semua yang kita perlukan dari Allah. Salah satu
berkat terbesar dari keselamatan ialah bahwa Kristus kini merupakan Imam
Besar kita yang membuka jalan langsung ke hadapan Dia sehingga kita selalu
dapat meminta bantuan yang kita perlukan.
6 Full Life: HIDUP SENANTIASA UNTUK MENJADI PENGANTARA.
Nas : Ibr 7:25
Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa (Ibr 8:1),
memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bd.
Rom 8:33-34; 1Tim 2:5; 1Yoh 2:1;
lihat art. DOA SYAFAAT).
- 1) Melalui pelayanan syafaat Kristus, kita mengalami kasih dan
kehadiran Allah serta memperoleh kemurahan dan kasih karunia untuk
menolong kita dalam segala macam keperluan (Ibr 4:16), godaan
(Luk 22:32), kelemahan (Ibr 4:15; 5:2), dosa (1Yoh 1:9;
1Yoh 2:1), dan pencobaan (Rom 8:31-39).
- 2) Doa Yesus sebagai Imam Besar bagi umat-Nya (pasal Yoh 17:1-26)
dan keinginan-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya
(Kis 2:33), membantu kita untuk memahami apa yang terkandung dalam
pelayanan syafaat Kristus
(lihat cat. --> Yoh 17:1).
[atau ref. Yoh 17:1]
- 3) Melalui doa syafaat Kristus, setiap orang yang datang (yaitu, yang
terus-menerus datang, karena bentuk partisip Yunani di sini adalah dalam
bentuk masa kini, yang menekankan tindakan yang tak putus-putusnya)
kepada Allah dapat menerima kasih karunia untuk diselamatkan dengan
sempurna. Doa syafaat Kristus selaku Imam Besar kita sangat penting
untuk keselamatan kita. Tanpa doa syafaat itu dan tanpa kasih
karunia-Nya, maka kemurahan dan pertolongan-Nya yang disalurkan kepada
kita melalui doa syafaat tersebut, kita akan jauh dari Allah, menjadi
hamba dosa dan Iblis kembali sehingga mendatangkan hukuman kekal yang
patut diterima. Satu-satunya harapan kita adalah datang kepada Allah
oleh Kristus dengan iman
(lihat cat. --> 1Pet 1:5).
[atau ref. 1Pet 1:5]
- 4) Perhatikanlah bahwa Kristus tidak tetap menjadi pembela dan
pengantara bagi mereka yang menolak untuk mengakui dan meninggalkan dosa
serta yang meninggalkan persekutuan dengan Allah (bd. 1Yoh 1:5-7,9;
1Yoh 3:10). Perantaraan-Nya untuk "menyelamatkan dengan sempurna"
hanya berlaku bagi "semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (bd.
Ibr 4:16). Tidak ada keselamatan dan jaminan bagi mereka yang dengan
sengaja berdosa dan menolak untuk mencari Allah (Ibr 10:21-31;
lihat cat. --> Ibr 3:6;
[atau ref. Ibr 3:6]
lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).
- 5) Karena Kristus merupakan satu-satunya pengantara dan Jurusyafaat
kita di sorga, setiap usaha untuk memandang malaikat atau orang-orang
kudus yang sudah meninggal sebagai pengantara dan memanjatkan doa kepada
Bapa melalui mereka adalah sia-sia dan tidak alkitabiah
(lihat cat. --> Kol 1:2;
lihat cat. --> Kol 2:18).
[atau ref. Kol 1:2; 2:18]